Kyiv, KOMPAS.com – Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Rabu (27 Juli) Ukraina akan meningkatkan ekspor listriknya ke Uni Eropa karena blok itu menghadapi krisis energi yang dipicu oleh invasi Rusia.
“Kami sedang bersiap untuk meningkatkan ekspor listrik kami ke konsumen di Uni Eropa,” kata Zelensky dalam pidato hariannya kepada negara itu.
“Ekspor kami tidak hanya akan memungkinkan kami untuk meningkatkan pendapatan kami dalam mata uang asing tetapi juga akan membantu mitra kami untuk melawan tekanan energi Rusia,” katanya setelah Rusia secara drastis memangkas pengiriman gasnya ke Eropa.
“Kami secara bertahap akan menjadikan Ukraina salah satu penjamin keamanan energi Eropa,” tambahnya.
Jaringan listrik Ukraina terhubung ke jaringan Eropa pada pertengahan Maret, membantu menjaga pasokan tetap mengalir meskipun ada perang.
Ukraina mulai mengekspor listrik ke Uni Eropa melalui Rumania pada awal Juli.
Regulator energi Jerman mengatakan raksasa energi negara Rusia Gazprom memotong pengiriman gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream menjadi sekitar 20 persen dari kapasitas pada hari Rabu dari 40 persen.
Negara-negara Uni Eropa menuduh Rusia menekan pasokan sebagai pembalasan atas sanksi Barat atas perang Moskow di Ukraina, menolak klaim Moskow tentang masalah teknis dengan pipa tersebut.
Uni Eropa sangat mendukung Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari.
Blok itu telah menampar Moskow dengan rentetan sanksi dan memberikan “status kandidat” kepada Kyiv, langkah pertama menuju keanggotaan Uni Eropa.