Kecelakaan F-16 Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) di Pangkalan Udara Tengah pada 8 Mei disebabkan oleh kerusakan komponen pesawat, Kementerian Pertahanan (Mindef) menyatakan dalam siaran pers pada hari Sabtu (18 Mei).
Produsen kedirgantaraan dan pertahanan Amerika Lockheed Martin (LM) dan RSAF telah melakukan penyelidikan setelah jatuhnya F-16 Rabu lalu dan menentukan penyebab kecelakaan itu adalah kerusakan simultan giroskop pitch rate.
“Perekam data penerbangan yang ditemukan dari F-16 yang jatuh menunjukkan bahwa giroskop pitch rate-nya memberikan input yang salah ke komputer kontrol penerbangan,” bunyi pernyataan itu. “Hal ini menyebabkan pilot tidak dapat mengendalikan pesawat saat lepas landas.”
Menurut rilis, semua jet tempur F-16 dilengkapi dengan empat giroskop tersebut.
Kegagalan giroskop secara simultan “sangat jarang”, sehingga LM tidak memiliki pemeliharaan yang ditetapkan untuk komponen tersebut.
Mindef juga menyatakan bahwa ini adalah kerusakan simultan pertama dari giroskop pitch rate untuk seluruh armada F-16 RSAF selama 35 tahun operasi mereka.
“RSAF, dengan LM, akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebab spesifik kerusakan giroskop yang mengakibatkan kecelakaan ini,” tambah Mindef.
Armada F-16 akan mulai terbang lagi, tetapi dengan tindakan pencegahan tambahan dari pemeriksaan yang dilakukan untuk setiap giroskop pitch rate F-16 sebelum penerbangan dilanjutkan.
Pilot yang terlibat dalam kecelakaan F-16 berhasil melontarkan diri dari pesawat ke tempat yang aman.
Menurut sebuah posting Facebook oleh Mindef pada 8 Mei, pilot — yang memiliki 2.000 jam terbang di F-16 — mengalami masalah kontrol penerbangan saat mengangkat landasan pacu di Pangkalan Udara Tengah untuk penerbangan pelatihan rutin.
Dia sadar dan stabil setelah menjalani pemeriksaan medis lengkap yang mengungkapkan tidak ada cedera besar.
BACA JUGA: Jet F-16 RSAF Jatuh di Pangkalan Udara Tengah; Pilot Dikeluarkan dengan Aman