Semua data yang dikumpulkan harus dimigrasikan ke sistem Covid-Kaya DOH. Multisys memiliki 30 hari untuk mematuhi arahan, yang berarti MOA dengan DOH harus ditandatangani pada 10 Juli.
Beberapa negara dan organisasi telah mengeluarkan pedoman dan standar untuk penggunaan teknologi pelacakan kedekatan digital.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Uni Eropa (UE), Kantor Komisaris Informasi (ICO) Inggris Raya (UK), dan perusahaan teknologi seperti Apple dan Google menyoroti tiga prinsip umum: transparansi tujuan, penyimpanan data terbatas, dan akuntabilitas pihak berwenang.
Transparansi di sini berarti memberi pengguna informasi yang jelas dan ramah pembaca tentang tujuan aplikasi, jenis data yang akan dikumpulkan, bagaimana data akan disimpan, diproses, dan dibagikan, dan berapa lama data akan disimpan.
Retensi terbatas berarti bahwa data hanya boleh disimpan oleh aplikasi untuk jangka waktu tertentu.
WHO menyarankan bahwa data yang dikumpulkan untuk memerangi Covid-19 harus dihapus setelah pandemi. Jika data disimpan untuk penelitian dan perencanaan epidemi di masa depan, ICO Inggris menyarankan agar data dianonimkan.
Akuntabilitas berarti bahwa pengontrol data diidentifikasi dengan jelas. Berdasarkan standar UE, jika ada aktor berbeda yang terlibat, peran dan tanggung jawab mereka harus ditentukan dan dijelaskan kepada pengguna aplikasi.
Di Filipina, Komisi Privasi Nasional telah mengeluarkan buletin tentang aplikasi dan alat terkait Covid-19, menekankan perlunya memperjelas tujuannya dan praktik pengumpulan data transparan.
Sebagaimana diabadikan dalam Undang-Undang Privasi Data, pengumpulan data harus didasarkan pada proporsionalitas, yaitu, “pemrosesan informasi pribadi harus relevan dengan, dan tidak boleh melebihi, tujuan yang dinyatakan.”
Bisa dibilang, teknologi digital menawarkan cara pelacakan kontak yang lebih cepat dan efisien.
Namun, lebih dari sekadar aplikasi, pengguna harus mempercayai sistem dan orang-orang di balik teknologi.
Sejak awal, pemerintah dan pengembang aplikasi harus bekerja lebih keras dalam menanggapi privasi data dan masalah keamanan. Bagaimanapun, teknologi hanya sebagus bagaimana orang menggunakannya, dan sama berharganya dengan hasil yang membantu masyarakat mencapainya.
Jestine Mendoza adalah petugas program untuk unit Reformasi Ekonomi dan Pengembangan Kewirausahaan The Asia Foundation-Philippines. Philippine Daily Inquirer adalah anggota mitra media The Straits Times, Asia News Network, aliansi 24 entitas media berita.