Penyelidik kontra-intelijen Ukraina telah menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Elensky dan tokoh-tokoh militer dan politik top lainnya, dinas keamanan negara Ukraina mengatakan pada hari Selasa.
Dua kolonel di Garda Negara Ukraina, yang melindungi pejabat tinggi, ditahan karena dicurigai memberlakukan rencana yang disusun oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), kata sebuah pernyataan. Para kolonel direkrut sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, menurut pernyataan itu.
Ini mengutip kepala Dinas Keamanan Negara (SBU), Vasyl Maliuk, yang mengatakan plot meramalkan serangan menjelang pelantikan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk masa jabatan kelima pada hari Selasa.
“Serangan teroris, yang seharusnya menjadi hadiah kepada Putin untuk pelantikan, memang merupakan kegagalan layanan khusus Rusia,” kata Maliuk seperti dikutip oleh agensinya di Telegram.
09:43
Perang Ukraina dua tahun kemudian: penyakit, pengungsian dan permintaan bantuan
Perang Ukraina dua tahun berlalu: penyakit, pengungsian dan permintaan bantuan
Tidak ada komentar langsung dari Moskow.
“Jaringan itu, yang kegiatannya diawasi oleh FSB dari Moskow, termasuk dua kolonel Departemen Keamanan Negara yang membocorkan informasi rahasia ke Rusia,” kata SBU.
Klaim Ukraina tentang upaya Rusia untuk membunuh Elensky bukanlah hal baru. Elensky mengatakan pada tahun 2022 setidaknya ada 10 upaya untuk membunuhnya saat perang dengan Rusia membentang ke tahun ketiga.
Juga, jaksa di Polandia mengatakan bulan lalu seorang pria Polandia telah ditangkap atas tuduhan siap untuk memata-matai atas nama intelijen militer Rusia dalam dugaan plot untuk membunuh Elensky.
Pernyataan Ukraina mengatakan agen intelijen Rusia yang menargetkan elensky mencari anggota militer Ukraina yang dekat dengan detail keamanan presiden yang dapat menyandera kepala negara dan kemudian membunuhnya. Operasi itu dijalankan dari Moskow, katanya, memberikan nama-nama tiga mata-mata Rusia yang diduga berada di balik konspirasi tersebut.
Rencana yang lebih luas adalah untuk mengidentifikasi lokasi pejabat senior Ukraina dan menargetkan mereka dengan serangan roket, diikuti oleh drone dan rudal.
Kedua kolonel Ukraina itu ditangkap karena dicurigai melakukan pengkhianatan, yang membawa hukuman seumur hidup, kata pernyataan itu.
SBU juga mengatakan Agustus lalu bahwa seorang wanita telah ditangkap karena komplotan untuk membunuh pemimpin Ukraina dengan mencoba mengungkap rincian gerakannya di luar Kyiv.
Dilaporkan oleh Associated Press, Agence France-Press, Reuters