Singapura belum melihat gelombang kedua infeksi meskipun jumlah kasus komunitas telah naik, kata Menteri Kesehatan Gan Kim Yong.
Tetapi risikonya ada di sana, katanya, mengutip sembilan orang yang tinggal di Blok 111 Tampines Street 11 yang menderita Covid-19 dan kekhawatirannya bahwa klaster ini bisa menjadi wabah besar bagi Singapura.
Inilah sebabnya mengapa gugus tugas memutuskan untuk menguji semua orang di bagian gedung. Sebanyak 118 orang yang tinggal atau mengunjungi klaster di blok tersebut telah dites Covid-19 sejak akhir Juni dan semuanya dinyatakan negatif.
“Kita harus terus waspada, karena jika kita lengah, virus akan merayap masuk, infeksi akan tumbuh dan kita akan memiliki masalah yang lebih besar di tangan kita,” kata Gan, yang membagikan pembaruan pada konferensi pers virtual pada Selasa (7 Juli).
“Begitu kami melihat kemungkinan pembentukan klaster, kami akan bergerak cepat untuk memberlakukan tindakan pencegahan untuk memutus rantai penularan,” tambahnya.
Sembilan pasien Covid-19 di Blok 111 berasal dari dua rumah tangga di lantai yang berbeda, tanpa interaksi di antara mereka, tetapi berbagi lift dan tangga yang sama.
Gugus tugas multi-kementerian yang menangani Covid-19 mengatakan belum dapat menetapkan secara pasti apa hubungan antara kedua rumah tangga, dan bahwa itu bisa menjadi kebetulan bahwa kedua rumah tangga memiliki kasus dalam jarak dekat dalam blok yang sama.
Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong, yang ikut memimpin gugus tugas, mengatakan Singapura tidak dapat mengesampingkan keharusan memberlakukan pembatasan tambahan atau memasukkan pemutus sirkuit lain di jalan.
“Tidak ada yang bisa mengesampingkan kemungkinan itu. Negara-negara yang keluar dari lockdown harus menerapkan kembali lockdown. Tapi kami akan berusaha sangat keras untuk tidak harus menempuh jalan itu,” katanya.
Perangkat tindakan pengendalian yang diperluas adalah kunci untuk menolak penguncian lain. Toolkit ini mencakup kapasitas pengujian yang diperluas dan kemampuan untuk mengambil tindakan yang lebih bertarget dan lebih cepat, tambahnya.
Kementerian Kesehatan mendeteksi kasus pertama yang tinggal di blok tersebut pada 23 Juni.