WASHINGTON (AFP) – Amerika Serikat meminta China pada Selasa (7 Juli) untuk membebaskan seorang profesor vokal yang ditahan setelah mengkritik Presiden Xi Jinping atas pandemi virus corona.
Xu Zhangrun, seorang profesor hukum di Universitas Tsinghua, salah satu institusi top China, diambil dari rumahnya di pinggiran kota Beijing pada hari Senin bersama dengan lebih dari 20 orang lainnya, kata teman-temannya.
“Kami sangat prihatin dengan penahanan Profesor Xu Zhangrun oleh RRT karena mengkritik para pemimpin Tiongkok di tengah pengetatan kontrol ideologis di kampus-kampus universitas di Tiongkok,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok.
“RRT harus membebaskan Xu dan menjunjung tinggi komitmen internasionalnya untuk menghormati kebebasan berekspresi,” tulisnya di Twitter.
Xu adalah salah satu tokoh terkemuka langka yang menawarkan kritik terbuka terhadap Xi, yang telah menekan keras perbedaan pendapat.
Dalam sebuah esai pada Februari yang muncul di situs web luar negeri, Xu menyalahkan budaya penipuan dan sensor yang dipupuk oleh Xi atas penyebaran Covid-19.
Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kecamannya terhadap China di berbagai bidang termasuk hak asasi manusia.
Presiden Donald Trump menyalahkan respons China yang buruk atas penyebaran global Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, meskipun kritikus Beijing dan AS menuduh Trump membelokkan kritik atas penanganannya sendiri terhadap krisis.