London (ANTARA) – Surat kabar Inggris bersatu dalam kecaman mereka terhadap nyanyian rasis yang ditujukan kepada pemain internasional Pantai Gading Manchester City Yaya Toure selama pertandingan Liga Champions melawan CSKA Moscow di ibukota Rusia kemarin.
Insiden itu sangat memalukan bagi UEFA, yang telah menyatakan minggu ini sebagai Football Against Racism In Europe Action Week.
Ini menanggapi dengan mengeluarkan pernyataan singkat yang mengatakan bahwa pihaknya “menunggu laporan dari pejabat pertandingan”.
Namun, meskipun semua kapten mengenakan ban lengan anti-rasisme selama putaran pertandingan ini dan pertukaran panji-panji yang menyatakan Tidak Untuk Rasisme dan Rasa Hormat, pesan itu tampaknya telah hilang pada beberapa penggemar CSKA Moscow.
Berita utama Daily Mirror hari ini menggemakan komentar pasca-pertandingan Toure, menyatakan Shut Them Down setelah gelandang itu meminta badan sepak bola Eropa untuk menutup stadion mungkin selama “beberapa tahun” sampai masalah itu diberantas.
The Daily Telegraph mengatakan masalah rasisme sangat mengkhawatirkan karena Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.
The Times mengamati bahwa Toure tahu persis apa yang dinyanyikan kepadanya karena dia adalah pembicara Rusia yang fasih setelah waktunya bermain di Ukraina.
Toure mengatakan dia telah memberi tahu wasit apa yang terjadi 10 menit memasuki babak kedua, tak lama setelah dia dilanggar oleh pemain CSKA.
Pelatih City Manuel Pellegrini menambahkan: “Ada beberapa teriakan terhadap pemain kami. Sayang sekali mereka terus melakukan hal-hal bodoh seperti itu. Sayang sekali Yaya dan kasihan kota, tapi saya harap pesan yang tepat bisa dikeluarkan.”