Arab Saudi pada hari Kamis memperingatkan akan mengambil langkah-langkah terhadap aktivis yang melanjutkan kampanye akhir pekan yang direncanakan untuk menentang larangan pengemudi perempuan di kerajaan Muslim konservatif.
“Diketahui bahwa perempuan di Saudi dilarang mengemudi dan undang-undang akan diterapkan terhadap pelanggar dan mereka yang berdemonstrasi mendukung” penyebab ini, kata juru bicara kementerian dalam negeri Jenderal Mansur al-Turki.
Aktivis telah meminta jejaring sosial untuk perempuan Saudi, secara individu, untuk pergi di belakang kemudi pada hari Sabtu, dalam sebuah kampanye di satu-satunya negara di dunia yang melarang perempuan mengemudi.
Pada hari Rabu, kementerian dalam negeri mengeluarkan pernyataan yang mengatakan akan menindak siapa saja yang mencoba untuk “mengganggu perdamaian publik” dengan berkumpul atau berbaris “dengan dalih dugaan hari mengemudi perempuan.”
“Hukum kerajaan melarang kegiatan yang mengganggu kedamaian publik dan membuka tempat untuk menghasut yang hanya melayani yang tidak masuk akal, niat buruk, penyusup, dan pemburu peluang,” kata pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi SPA.
Ia menambahkan bahwa kementerian dalam negeri “akan sepenuhnya dan tegas menegakkan hukum terhadap pelanggar”.
Turki bersikeras bahwa “semua pertemuan dilarang” di Arab Saudi.
Wanita yang menentang hukum di masa lalu mengalami masalah dengan pihak berwenang dan dilecehkan oleh rekan senegaranya.
Pada tahun 1990, pihak berwenang menghentikan 47 wanita yang berada di belakang kemudi dalam demonstrasi menentang larangan mengemudi Pada tahun 2011, aktivis Manal al-Sharif, salah satu penyelenggara kampanye Sabtu ini, ditangkap dan ditahan sembilan hari karena memposting secara online video dirinya di belakang kemudi.
Tahun itu polisi Saudi menangkap sejumlah wanita yang menentang larangan mengemudi dan memaksa mereka menandatangani janji untuk tidak mengemudi lagi.
Aktivis telah berulang kali bersikeras sepanjang kampanye mereka bahwa tidak ada demonstrasi yang akan diadakan.
“26 Oktober adalah hari di mana perempuan di Arab Saudi akan mengatakan mereka serius mengemudi dan bahwa masalah ini harus diselesaikan,” kata Sharif yang berbasis di Dubai kepada AFP tentang protes akhir pekan.
Dia mengatakan wanita telah mulai menanggapi panggilan itu dan selama dua minggu terakhir telah memposting video online yang menunjukkan wanita sudah mengemudi di Arab Saudi.
Dengan pengecualian dua wanita yang dihentikan sebentar oleh polisi, pihak berwenang sejauh ini tidak melakukan intervensi untuk menghentikan salah satu pengendara wanita.
Wanita Saudi, dipaksa untuk menutupi dari kepala sampai kaki, membutuhkan izin dari wali laki-laki untuk bepergian, bekerja dan menikah.