JAKARTA (Reuters) – Produsen mobil Jepang Toyota Motor berencana untuk menginvestasikan 27,1 triliun rupiah (S $ 2,5 miliar) di Indonesia dalam lima tahun ke depan untuk memproduksi kendaraan listrik (EV), kementerian ekonomi Indonesia mengatakan pada hari Rabu (27 Juli).
Negara Asia Tenggara ini bertujuan untuk menjadi pusat global untuk memproduksi dan mengekspor EV melalui pemrosesan pasokan bijih nikel laterit yang kaya untuk digunakan dalam baterai lithium.
Serangkaian perusahaan global lainnya telah mengumumkan investasi besar di bidang ini, termasuk Hyundai Motor Group Korea Selatan dan LG Energy Solutions, unit dari LG Group.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Toyota telah menginvestasikan 14 triliun rupiah di negara ini sejak 2019.
“Saya percaya permintaan untuk EV, apakah itu roda empat atau roda dua, akan terus meningkat di Indonesia dan ASEAN,” kata Airlangga setelah bertemu dengan wakil ketua Toyota Shigeru Hayakawa sehari sebelumnya di Tokyo.
Indonesia, yang memiliki populasi 270 juta, bertujuan untuk hanya menjual mobil listrik dan sepeda motor pada tahun 2050 untuk menggantikan kendaraan yang didukung oleh mesin pembakaran, kata seorang menteri, ketika negara itu berusaha mengurangi emisi karbonnya.
Negara ini juga telah menetapkan target memiliki 13 juta sepeda motor listrik – termasuk yang dikonversi – dan 2,2 juta mobil listrik di jalan-jalannya pada tahun 2030.
Toyota berencana untuk memproduksi berbagai jenis EV hibrida dalam pipanya selama empat tahun ke depan, menurut pernyataan kementerian.
“Kami berharap dengan investasi tambahan ini, pemerintah Indonesia memahami keseriusan kami untuk berinvestasi dalam EV,” kata Hayawaka seperti dikutip dalam pernyataan itu.
Toyota menolak memberikan rincian investasi yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Pada hari Selasa, Indonesia juga mengumumkan bahwa Mitsubishi Motors berencana untuk menginvestasikan sekitar 10 triliun rupiah di Indonesia antara tahun 2022 dan 2025 untuk memproduksi EV hybrid dan baterai.
Komitmen investasi oleh pembuat mobil Jepang datang ketika Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Jepang minggu ini untuk mempromosikan hubungan ekonomi.