SINGAPURA – Korban bahaya online dapat mengharapkan berbagai layanan yang didedikasikan untuk mendukung mereka, seperti bantuan hukum gratis dan saluran bantuan, akan tersedia pada akhir 2022.
Bahaya online termasuk dikuntit secara virtual dan cyber bullying, dan berteman dengan orang-orang yang menggunakan identitas palsu.
Inisiatif yang akan datang terungkap pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Sunlight AfA, juga dikenal sebagai Singapore Together Alliance for Action untuk mengatasi bahaya online, terutama yang ditargetkan pada perempuan dan anak perempuan, pada hari Rabu (27 Juli).
Aliansi lintas sektor, yang dimulai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (MCI) pada Juli 2021, memiliki masa jabatan satu tahun yang berakhir pada hari Rabu.
Tetapi beberapa pekerjaannya akan terus berlanjut, seperti pengaturan dengan Law Society Pro Bono Services agar sekitar 100 pengacara sukarela memberikan bantuan pro bono melalui klinik hukum kepada para korban bahaya online.
Rincian skema, seperti bagaimana korban dapat mendaftar ke klinik hukum, masih dalam pengerjaan, tetapi diharapkan akan beroperasi pada akhir tahun ini.
Madam Hazlina Abdul Halim, yang merupakan presiden organisasi nirlaba Asosiasi Wanita Muslim Singapura dan anggota Sunlight AfA, mengatakan layanan tersebut akan dikelola oleh badan amal SG Her Empowerment (She), yang didirikan pada bulan April oleh beberapa anggota Sunlight AfA.
Badan amal ini juga akan bekerja dengan Dewan Organisasi Wanita Singapura untuk memberikan layanan dukungan kepada para korban, seperti saluran bantuan khusus.
Inisiatif lain dalam karya amal termasuk manual tentang bahaya online.
Ini akan digunakan untuk memfasilitasi sesi pelatihan bagi staf She dan konselor yang memenuhi syarat di organisasi mitranya untuk mendukung para korban, kata Madam Hazlina.
Pembukaan rencana masa depan ini mengikuti pengumuman MCI pada bulan Juni tentang undang-undang yang diusulkan untuk meningkatkan keamanan online bagi pengguna.
Aturan baru yang diusulkan termasuk mewajibkan platform media sosial yang ditunjuk untuk menerapkan standar komunitas dan proses moderasi konten, sehingga dapat meminimalkan risiko paparan pengguna terhadap konten online yang merusak. Konsultasi publik tentang mereka sedang berlangsung.